Rizky Khoirun Nawali, 2020.21.1639 (2023) PENERAPAN TERAPI CERMIN UNTUK MENGATASI MASALAH GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA LANSIA DENGAN STROKE DI PSTW BUDI LUHUR JAMBI. Diploma thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garuda Putih.
1. COVER.docx
Download (93kB)
6. ABSTRAK IRUN.doc
Download (33kB)
7. DAFTAR ISI.docx
Download (25kB)
11. BAB 1.docx
Restricted to Repository staff only
Download (29kB)
12. BAB 2.docx
Restricted to Repository staff only
Download (382kB)
13. BAB 3.docx
Restricted to Repository staff only
Download (28kB)
14. BAB 4.docx
Restricted to Repository staff only
Download (97kB)
15. BAB 5.docx
Restricted to Repository staff only
Download (19kB)
16. DAFTAR PUSTAKA.docx
Restricted to Repository staff only
Download (14kB)
21. DOKUMENTASI.docx
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
2. LEMBAR PERSETUJUAN.docx
Download (1MB)
3. LEMBAR PENGESAHAN.docx
Download (1MB)
4. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.docx
Download (2MB)
17. LEMBAR KONSULTASI.docx
Download (2MB)
18. PERMOHONAN IZIN PENELITIAN.docx
Download (1MB)
19. INFORMED CONCENT.docx
Download (959kB)
20. LEMBAR OBSERVASI.docx
Restricted to Repository staff only
Download (42kB)
Abstract
ABSTRAK
Pendahuluan: Stroke adalah penyakit serebrovaskular (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan gangguan fungsi otak karena adanya kerusakan atau kematian jaringan otak akibat berkurang atau tersumbatnya aliran darah dan oksigen ke otak. Terapi cermin adalah bentuk rehabilitasi/latihan yang mengandalkan dan melatih pembayangan/ imajinasi motorik pasien, dimana cermin akan memberikan simulasi visual kepada otak (saraf motorik serebral yaitu ipsilateral atau kontralateral untuk pergerakan anggota tubuh yang mengalami hemiparesis) melalui observasi dari pergerakan tubuh yang akan ditiru seperti pada cermin oleh bagian tubuh yang mengalami gangguan.
Tujuan: Menggambarkan Penerapan Terapi Cermin untuk mengatasi masalah gangguan mobilitas fisik pada Lansia dengan Stroke di PSTW Budi Luhur Jambi.
Metode: Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan terhadap 2 responden yang mengalami stroke di PSTW Budi Luhur Jambi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20-24 Mei 2023. Instrumen Pengumpulan data menggunakan lembar observasi.
Hasil: Setelah dilakukan terapi cermin selama 5 hari pada salah satu responden terjadi peningkatan kekuatan otot. Pada Tn YH pada hari ke-5 penelitian. Pada ekstremitas atas yang sebelumnya memiliki nilai 4444 meningkat menjadi 4445. Namun pada Tn. YS belum ditemukan peningkatan kekuatan otot.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan terapi cermin mampu meningkatkan nilai kekuatan otot pada salah satu responden
Saran: Diharapkan diterapkannya Terapi Cermin dalam meningkatkan kekuatan otot pada lansia dengan stroke yang mengalami gangguan mobilitas fisik.
Kata Kunci: Stroke, Lansia, Kelemahan otot, Terapi Cermin
Literatur: 18 buku (2012-2021), 5 Jurnal (2020-2022)
ABSTRACT
Introduction: Stroke is a cerebrovascular disease characterized by impaired brain function due to damage or death of brain tissue due to reduced or blocked blood flow and oxygen to the brain. Mirror therapy is a form of rehabilitation / exercise that relies on and trains the patient's motor imagery / imagination, where the mirror will provide visual simulation to the brain (cerebral motor nerves, namely ipsilateral or contralateral for the movement of limbs experiencing hemiparesis) through observation of body movements that will be imitated as in a mirror by the impaired body part.
Objective: Describe the application of mirror therapy to overcome the problem of physical mobility disorders in elderly people with stroke at PSTW Budi Luhur Jambi.
Methods: Descriptive research design with a case study approach. The research was conducted on 2 respondents who had a stroke at PSTW Budi Luhur Jambi. The research was conducted on May 20-24, 2023. Data collection instruments using observation sheets.
Results: After 5 days of mirror therapy on one of the respondents there was an increase in muscle strength. In Mr. YH on the 5th day of the study. In the upper extremities which previously had a value of 4444 increased to 4445. But in Mr. YS, there was no increase in muscle strength. Mr. YS has not found an increase in muscle strength.
Conclusion: From the results of the study it can be concluded that the action of mirror therapy was able to increase the value of muscle strength in one of the respondents
Suggestion: It is hoped that mirror therapy will be applied in increasing muscle strength in elderly people with stroke who experience physical mobility disorders.
Keywords: Stroke, Elderly, Muscle weakness, Mirror Therapy
Literature: 18 books (2012-2021), 5 Journals (2020-2022)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | STIKES Garuda Putih > D-3 Keperawatan |
Depositing User: | SIP Fitri Suciati |
Date Deposited: | 07 Jan 2024 17:07 |
Last Modified: | 07 Jan 2024 17:07 |
URI: | http://repository.stikes-garudaputih.ac.id/id/eprint/120 |